1 komentar

Aids dapat dilihat dari mulut


Aids merupakan salah saru penyakit yang sangat menular dan pembunuh masal. sebagian dari kita kadang tidak mengetahui AIDS secaara pasti. Berikut saya jelaskan ciri-ciri orang yang terinfeksi AIDS pada rongga mulut.


AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang ditandai dengan rusaknya
system kekebalan tubuh sehingga mudah diserang berbagai macam infeksi. AIDS
disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Sampai saat ini belum dapat diketahui dengan pasti dari mana mulai
berjangkitnya penyakit AIDS. Penyakit AIDS tidak ditularkan melalui kontak biasa,
namun ditularkan melalui hubungan seksual, kontak dengan darah yang tercemar
HIV dan melalui jarum suntik atau alat kedokteran lainnya yang tercemar HIV.
Sebaliknya AIDS tidak dapat ditularkan melalui gigitan serangga, minuman, atau
kontak biasa dalam keluarga, sekolah, kolam renanng, WC umum atau tempat kerja
dengan penderita AIDS.

Gejala Klinis AIDS
AIDS mempunyai spectrum yang luas pada gambaran klinis. Pada awal
permulaan terdapat gejala-gejala seperti terkena flu. Penderita merasa lelah yang
berkepanjangan dan tanpa sebab, kelenjar-kelenjar getah bening dileher, ketiak,
pangkal paha membengkak selama berbulan bulan, nafsu makan menurun/hilang,
demam yang terus menerus mencapai 39 derajat Celcius atau berkeringat pada
malam hari, diarrhea, berat badan turun tampa sebab, luka-luka hitam pada kulit
atau selaput lendir yang tidak bias ssembuh, batuk-batuk yang berkepanjangan dan
dalam kerongkongan, mudah memar atau pendarahan tanpa sebab. Gejala-gejala
awal ini sering disebut AIDS Related Complex (ARC). Bila keadaan penyakit ini
meningkat, penyakit ganas lain berkembang seperti: radang paru (penumocytis
carinii), kandiasis oesophagus, cytomegalovirus atau herpes, sarcoma kaposi, tumor
ganas pembuluh darah.

Manifestasi AIDS dirongga mulut
Sekitar 95% penderita AIDS mengalami manifestasi pada daerah kepala dan
leher sebagaimana juga menurut Shiod dan Pinborg 1987. Manifestasi di mulut
seringkali merupakan tanda awal infesi HIV

Infeksi karena jamur (Oral Candidiasis)
Kandiasi nulut sejauh ini merupakan tanda di dalam mulut yang paling sering
dijumpai baik pada penderita AIDS maupun AIDS related complex (ARC) dan
merupakan tanda dari manifestasi klinis pada penderita kelompok resiko tinggipada
lebih 59% kasus.
Kandiasis mulut pada penderita AIDs dapat terlihat berupa oral thrush, acute
atrophic candidiasis, chronic hyperplastic candidiasis, dan stomatis angularis
(Perleche).

Infeksi karena virus
Infeksi karena virus golongan herpes paling sering dijumpai pada penderita AIDS
dan ARC. Infeksi virus pada penderita dapat terlihat berupa stomatis herpetiformis,
herpes zoster, hairy leukoplakia, cytomegalovirus.

Infeksi karena bakteri
Infeksi karena bakteri dapat berupa HIV necrotizing gingivitis maupun HIV
periodontitis.
a. HIV necrotizing gingivitis
HIV necrotizing gingivitis dapat dijumpai pada penderita AIDS maupun
ARC. Lesi ini dapat tersembunyi atau mendadak disertai pendarahan waktu
menggosok gigi, rasa sakit dan halitosis.
Necrotizing gingivitis paling sering mengenai gingiva bagian anterior. Pada
situasi ini, pabila interdental dan tepi gingiva akan tampak berwarna merah,
bengkak, atau kuning keabu-abuan karena nekrosis, bakan sering terjadi
necrotizing ulcrerative gingivitis yang parah dan penyakit periodontal yang
progresif sekalipun kebersihan mulut terjaga dengan baik dan walaupun telah
diberikan antibiotika.

b. HIV periodontitis
Penyakit periodontal yang berlangsung secara progresif mungkin
merupakan indicator awal yang dapat ditemukan pada infeksi HIV. Dokter gigi
seyogyanya mendiagnosa secara dini proses kerusakan tulang alveolar
tersebut dengan tetap mempertimbangkan kemungkinan adnya infeksi HIV.
Hal ini disebabkan terutama oleh adanya fakta bahwa sejumlah penderita
AIDS yang mengalami kerusakan tulang alveolar yang cepat.

Neoplasma
Sarkoma kaposi yang berhubungan dengan AIDS tampak sebagai penyakit
yang lebih ganas dan biasanya telah menyebar pada saat dilakukan diagnosa awal.
Kira-kira 40% penderita AIDS dengan sarcoma kaposi akn meninggal dalam waktu
kurang lebih satu tahun dan biasanya disertai dengan infeksi opotunistik yang lain
(misalnya pneumocystic carinii, jamur, virus, bakteri).
Manifestasi mulut sarcoma kaposi biasanya merupakan tanda awal AIDS dan
umumnya (50%) ditemukan dalam mulut pria homoseksual. Selain mulut, sarcoma
ini juga dapat ditemukan dikulit kepala dan leher. Sarkoma kaposi pada mulut
biasanya terlihat mula –mula sebagai macula, nodul dan plak yang datar atau
menonjol, biasanya berbewntuk lingkaran dan berwarna merah atau keunguan.
Terletak pada palatum dan besarnya dari hanya beberapa millimeter sampai
centimeter. Bentuknya tidak teratur, dapat tunggal atau multiple dan biasanya
asintomatik, sehingga baru disadari oleh pasien bila lesi sudah menjadi agak besar.

Kelainan lain didalam mulut
Kelainan-kelainan ini tidak diketahui sebabnya, dapat timbul berupa :
a. Stomatis aphtosa rekuren, terutama tipe mayor.
b. Ulkus nekrotik yang meluas sampai ke fausia.
c. Xerostomia
d. Pembesaran kelenjar parotis, terutama penderita AIDS anak-anak.
e. Idiophatic thrombocytopenia purpura.
f. Palsi wajah
g. Addisonian mucosal hyperpigmentation
h. Limfadenopati submandibula.
i. Hiperpigmentasi melanotik
j. Penyembuhan luka yang lama
k. Bayi yang lahir dengan infeksi AIDS dapat mengalami deformasi wajah.
read more
0 komentar

Coklat dapat melindungi terhadap kerusakan gigi



Para peneliti telah menemukan bahwa coklat dapat mencegah kerusakan terhadap gigi. Hal ini begitu berhasil dalam memerangi pembusukan bahwa para ilmuwan percaya beberapa komponen yang mungkin satu hari ditambahkan untuk obat kumur atau pasta gigi.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Osaka University di Jepang menemukan bahwa bagian-bagian biji kakao, bahan utama cokelat, menggagalkan bakteri mulut dan kerusakan gigi.

Mereka menemukan bahwa biji kakao kulit - bagian luar dari kacang yang biasanya pergi ke limbah dalam produksi coklat - memiliki efek anti bakteri pada mulut dan dapat melawan secara efektif melawan plak dan agen merusak lainnya.

Pembusukan gigi terjadi ketika bakteri dalam mulut berubah menjadi asam, yang merusak di permukaan gigi dan menyebabkan karies.

Para ilmuwan Jepang menemukan coklat yang tidak terlalu berbahaya daripada banyak makanan manis yang lainnya, karena agen antibakteri pada biji kakao offset gula tingkat tinggi.

Setelah tiga bulan, penelitian ini menemukan bahwa angka dengan diet gula tinggi memiliki 14 lubang rata-rata dibandingkan dengan hanya enam rongga bagi mereka yang menerima kulit biji kakao dalam makanan mereka.

Para peneliti kini merencanakan untuk menguji temuan mereka pada manusia.

Berbicara kepada majalah New Scientist, Takashi Ooshima, dari Osaka University, mengatakan temuan mereka bisa mengarah pada pengobatan baru untuk kerusakan gigi.

"Dimungkinkan untuk menggunakan obat kumur CBH ekstrak, atau suplemen untuk sebuah pasta gigi."

Bahkan bisa dimasukkan kembali ke cokelat untuk membuat lebih baik untuk gigi, katanya

"Mereka tentu memiliki efek tapi kebersihan mulut yang baik, daripada banyak makan cokelat, adalah cara untuk gigi sehat yang baik."

Juru bicara British Dental Association mengatakan: "Jika memang benar bahwa cokelat tidak membantu mengurangi kerusakan gigi dan rongga yang hanya dapat menjadi hal yang baik, tetapi Anda harus ingat bahwa cokelat mengandung gula.

"Saran kami tetap sama: jika orang ingin makan permen manis dan minuman mereka harus membatasinya, dan mengunjungi dokter gigi secara teratur."
read more
0 komentar

Kebersihan mulut yang buruk sebabkan kanker pankreas



Kalbefarma – Peneliti dari Amerika menjelaskan bahwa dari hasil penelitiannya mereka mendapatkan adanya hubungan antara penyakit pada gusi, dimana merupakan penyebab tersering dari gangguan kebersihan mulut dan kejadian kanker pankreas pada pria.
Penelitian ini ditunjang oleh bukti-bukti yang kuat bahwa penyakit periodontal dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pankreas, dikatakan Dr. Dominique Michaud dari Harvard School of Public Health, Boston, yang memimpin penelitian.
Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of the National Cancer Institute.
Dr. Minaud dan timnya mempelajari data penyakit periodontal dari Health Professionals Follow-Up Study (HPFS), terhadap 51.000 pasien pria dengan menggunakan metode kohort.
Hasil temuan mereka adalah laki-laki dengan riwayat penyakit periodontal sebanyak 64% mengalami peningkatan risiko terjadinya penyakit kanker pankreas dibandingkan laki-laki yang tidak memiliki riwayat penyakit tersebut. Selanjutnya makin parah kondisi periodontitisnya, misalnya hingga menimbulkan gigi tanggal memiliki risiko yang paling besar.
Pada penelitian yang dilakukan oleh ahli lain, ditemukan hubungan antara tanggalnya gigi atau periodontitis dan risiko terjadinya kanker pankreas. Menurut mereka orang yang memiliki penyakit periodontal mengalami peningkatan kadar petanda inflamasi seperti C reactive protein (CRP) di dalam darahnya. Petanda tersebut merupakan bagian dari respon sistem imun cepat terhadap inflamasi persisten dan memiliki hubungan terhadap terjadinya kanker pankreas.
Hasil temuan tersebut mendukung informasi baru yang menyebutkan bahwa diduga terdapat komponen lain yang mempengaruhi penyakit periodontal dan risiko terjadinya kanker pankreas.
Diduga komponen karsinogenik (atau lebih tepatnya nitrosamine), reaksi bakteri serta zat kimia yang terdapat pada sistem pencernaan membuat suatu kondisi baru sebabkan terjadinya kanker pankreas, mereka menyebutkan.
Setiap tahun sekitar 32.000 orang di US dan 60.000 orang di Eropa didiagnosis menderita kanker pankreas. Namun akibat gejala dininya tidak khas (tidak nafsu makan, nyeri perut dan berat badan menurun), sehingga diagnosis dini sering tidak terdeteksi. Sehingga sangat dianjurkan oleh pemerintah Amerika setiap orang untuk menjaga kebersihan mulutnya, meski bukan hanya kebersihan mulut saja tetapi faktor risiko terjadinya kankerpun harus ditekan, karena bila sudah terkena penyakit kanker pankreas, pada umumnya hanya dapat bertahan hidup kurang dari 5 tahun setelah didiagnosis.
read more